CANDI TANJUNG MEDAN: PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI PASAMAN

Candi Tanjung Medan merupakan salah satu peninggalan sejarah penting masa Hindu-Budha, terletak di desa Tanjung Medan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman Sumatera Barat. Candi ini diperkiarakan berasal dari abad ke-13 masehi hingga 15 masehi, masa kejayaan kerajaan Melayu dan pengaruh Hindu-Budha di wilayah itu.

Candi ini ditemukan tidak sengaja saat pembangunan irigasi. Awalnya lokasi candi merupakan wilayah pertanian dan perkebunan milik negara. Alat berat yang digunakan dalam proyek irigasi menabrak tumpukan bata yang tertutup tanah dan tidak diketahui keberadaanya sebelumnya. Karena bentuk susunanya yang tidak biasa dan belum pernah ada, temuan ini kemudian di laporkan kepada Balas Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yang kemudian dilakukan ekskavasi dan penelitian. Setelah ditemukan sisa reruntuhan candi seperti lingga, yoni ( simbol kesuburan dalam kepercayaan Hindu-Budha), dan lempengan emas yang berisi mantra-mantra Budha kuno. Kompleks candi Tanjung medan terdiri dari beberapa bangunan candi yang terbuat dari batu bata yang berukuran besar dan disusun bertingkat. Situs candi Tanjung Medan terdiri dari enam struktur candi yang tersebar luas 15.477 meter persegi. Terdapat empat candi utama yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8,88.9 meter persegi dilengkapi dengan penampil di sisi-sisinya. Candi Tanjung Medan diperkirakan peninggalan kerajaan masa Hindu-Budha di Indonesia dimana berdasarkan prasati dan bentuk hiasan bunga teratai yang diartikan dengan simbol kemurniaan dan pencerahan dalam agama Budha. Simbol ini banyak ditemukan di relief dan ornamen candi ditemukan di candi di yakini candi Tanjung Medan adalah tempat peribadhatan agama Budha Mahayana 

Pemerintah daerah dan masyarakat kini mengelola kawasan ini sebagai destinasi wisata sejarah  dan dengan adanya taman indah disekelilingnya serta rumput hijaunya yang luas. Kompleks candi dapat diakses dengan mudah melalui jalan trans Medan-Buktinggi. Dari jalan utama pengunjung masuk ke dalam gang yang berjarak 100 meter kearah timur melewati saluran irigsi. Candi selain sebagai sebuah bukti sejarah, tempat ini juga di jadikan sebagai tempat latihan sanggar menari dan kegiatan tradisional seperti randai seni pertunjukan khas Minangkabau yang menggabungkan seni drama, musik, dan silat kegiatan ini melibatkan anak-anak muda yang tinggal di sekitar lokasi candi. Candi Tanjung Medan peninggalan sejarah yang ada di Pasaman dan menjadi saksi bisu peradaban yang pernah ada di sana. Diharapkan keberadaannya menjadi warisan yang dapat dijaga dan dilestarikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MANDI BALIMAU BATANG SUMPUR PETOK MERIAH, JELANG BULAN RAMADAN

May Day: Suara Buruh Tak Boleh Padam