OBJEK WISATA CAGAR ALAM RIMBO PANTI DI BANJIRI PENGUNJUNG SAAT LIBUR LEBARAN






Cagar Alam Rimbo Panti yang terletak di Pasaman, Sumatera Barat selalu menjadi objek wisata bagi para wisatawan yang datang ke sana, terutama daerah itu akan di padati oleh pengunjung ketika hari Lebaran selama Idul Fitri 1446 Hijriah saat ini ribuan pengunjung memadati daerah itu.

Cagar alam Rimbo Panti sendiri adalah hutan lindung yang berada di jalan lintas Sumatera Padang-Medan, dikelilingi hutan-hutan rindang, dan pohon berakar yang menjuntai ke jalan sangat enak di pandang mata. Cagar Alam Rimbo Panti selalu menjadi pusat perayaan hari raya lebaran Idul Fitri, 3 atau 4 hari menjelang Lebaran pondok-pondok masyarakat akan berdiri di sepanjang jalan untuk meramaikan suasana lebaran.

Rimbo Panti sendiri akan padat wisata saat 2 atau 3 hari lebaran, dimana masyarakat akan mulai berdatangan dan berjalan-jalan menikmati wisata cagar alam Rimbo Panti sendiri, tidak hanya hutan lindung di sana juga terdapat kolam pemandian air panas yang biasa wisatawan melakukan aktivitas merebus telur ayam di air panas yang timbul karena adanya belerang.

Cagar alam yang terkenal dengan keasrian hutan tropisnya ini menjadi magnet tersendiri bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Dari pantauan di lapangan, sejak pagi hari, kawasan Rimbo Panti sudah dipadati kendaraan roda dua dan empat yang parkir di sisi jalan. Suasana kian ramai ketika para pengunjung mulai memadati area pasar dadakan dan tempat wisata yang tersedia.


Menurut Rani (19) salah seorang pengunjung yang ikut menikmati suasana lebaran di Rimbo Panti ini menyebutkan bahwa ia setiap tahun selalu menghabiskan lebaran bersama teman-temannya ke air panas.

“Datang kesini tidak hanya sekedar jalan-jalan santai saja, tapi juga menikmati suasana lebaran bersama teman-teman juga merebus telur di Aek Milas ( air panas) tidak kalah menyenangkan dan juga pelengkap lebaran “


Selain pengunjung juga dapat menikmati suasana Rimbo Panti, para pelaku UMKM juga merasakan dampak yang sama di saat lebaran. Tenda-tenda biru yang berdiri di sepanjang jalan tampak menjadi tempat berteduh dan berjualan bagi pedagang kaki lima. Mereka menjajakan berbagai kebutuhan, mulai dari makanan tradisional, minuman segar, hingga pernak-pernik khas daerah. Kehadiran pasar tiban ini menambah semarak suasana, memberikan warna tersendiri bagi pengalaman berkunjung ke Rimbo Panti.

“ Setiap tahun, saya dan keluarga selalu datang ke sini saat Lebaran. Udaranya sejuk, suasananya asri, dan anak-anak bisa bermain dengan bebas,” ujar Lia (37) salah satu pengunjung asal Bonjol.


Cagar Alam Rimbo Panti memang menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menyatu dengan alam. Dikelilingi oleh pepohonan besar yang menjulang tinggi, kawasan ini menawarkan ketenangan yang tak bisa ditemukan di pusat kota menjadi terapi alami bagi para pengunjung yang lelah dengan rutinitas. Tidak hanya itu sumber air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit beberapa kolam pemandian tradisional yang ada warga setempat dengan tarif sukarela.

“ Kami datang dari Bagan Batu. Rimbo Panti ini, tempatnya, adem dan masih alami, kesini tidak hanya untuk objek wisata saja juga untuk mencoba khasiat dari air panas alami di sini “ ungkap Ijhon wisatawan yang tengah berlibur bersama keluarganya. 

Meski ramai, suasana di lokasi tetap kondusif. Beberapa petugas kepolisian dan relawan terlihat berjaga untuk mengatur lalu lintas dan memberikan arahan kepada pengunjung. Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa membludaknya pengunjung juga membawa tantangan tersendiri. Kemacetan di akses masuk kawasan, antrean panjang di lokasi pemandian, serta keterbatasan fasilitas umum menjadi catatan penting bagi pengelola dan pemerintah daerah ke depan.


Cagar Alam Rimbo Panti adalah tempat rekreasi yang sangat penting untuk lingkungan. Berbagai spesies flora dan fauna endemik tinggal di habitat alami yang dilindungi di wilayah ini.  Oleh karena itu, untuk menjaga keindahan dan fungsi ekologisnya untuk generasi mendatang, pengunjung harus sadar akan pentingnya menjaga kelestarian.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI MANDI BALIMAU BATANG SUMPUR PETOK MERIAH, JELANG BULAN RAMADAN

CANDI TANJUNG MEDAN: PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI PASAMAN

May Day: Suara Buruh Tak Boleh Padam